1. Asal-usul barang:
Pakaian thrift biasanya berasal dari donasi, lemari pribadi yang sudah tidak terpakai,
atau impor barang bekas dari luar negeri (misalnya Korea, Jepang, atau negara barat).
2. Motivasi pembeli:
Banyak orang tertarik membeli baju thrift karena harganya lebih murah, bisa menemukan
barang unik atau vintage, dan mendukung gaya hidup berkelanjutan (sustainable fashion).
3. Tempat jual beli:
Thrift baju bisa ditemukan di pasar loak, toko fisik khusus barang bekas,
atau platform online seperti Instagram, Shopee, dan marketplace lainnya.
4. Proses seleksi dan perawatan:
Sebelum dijual, baju thrift biasanya dicuci ulang, disterilkan, dan dipilih
yang kondisinya masih bagus. Beberapa penjual juga melakukan sedikit perbaikan
atau modifikasi agar lebih menarik.
5. Tren di kalangan anak muda:
Thrifting telah menjadi tren terutama di kalangan anak muda karena mereka bisa
tampil fashionable tanpa harus mengeluarkan banyak uang.